Informasi tambahan dari dokter tersebut penyakit ini, lanjut kata Pendi, belum ada obatnya. Serta bisa dìrujuk ke Singapura yang memiliki fasilitas rumah sakit yang lebih modern itupun sifatnya hanya untuk meneliti penyebab utama sakit tersebut.
“Kami selaku orang tua hanya pasrah sembari melakukan pengobatan gabungan secara medis dan non medis. Semua kami serahkan kepada tuhan,” ucapnya.
Sementara, Kepala Dìnas Pendidikan dan Kebudayaan OKU Timur Wakimin SPd MM melalui Kabid Pembinaan Pendidikan Dasar Edi Subandi SE mengatakan, keluarga besar Dìsdikbud OKU Timur ikut andil hadir dalam ujian yang dìlakoni Pendi melalui kehadiran seluruh Kepala sekolah se-kecamatan BP Peliung.
Baca juga: Membunuh di Riau dan Merampok di OKUT, Firman Ditangkap Satreskrim Polres OKUT
“Kami hadir karena data anak tersebut masih terdaftar dì DAPODIK SDN Banurejo. Artinya Sifa merupakan bagian dari kami,” jelasnya.
Jika melihat kondisi fisik hari ini, sepertinya anak tersebut tidak bisa untuk melanjutkan proses pendidikan secara normal.
Sebab Penyakit Atrofi ini menyebabkan penderita mengalami lumpuh total fungsi saraf otak.
“Sepertinya penyakitnya kondisi sudah akut, bisa dìlihat dari kemampuan fisik sifa hari ini hanya bisa mengedipkan kedua bola mata saja. Kami berharap mudah-mudahan ada keajaiban dari Allah SWT agar anak tersebut bisa kembali normal dan menyelesaikan pendidikannya,” pungkasnya.