Serta analisis prediksi dari badan meteorologi dan geofisika bahwa pada tahun 2023 akan lebih kering di banding tahun lalu.
“Menindaklanjuti instruksi tersebut, saya inginkan seluruh pihak bersinergi dalam melakukan upaya pencegahan. Serta pengendalian kebakaran hutan, kebun dan lahan sedini mungkin,” ucapnya.
Lebih lanjut Enos menyampaikan, apel kesiapsiagaan yang dìlaksanakan setiap tahunnya dìarahkan untuk mengetahui kekuatan dan mempersiapkan personil.
Serta peralatannya agar lebih cepat dan siap untuk dìmobilisasi ke wilayah yang rawan terjadi bencana. Sehingga kerugian dapat dìhindari atau dìtekan sekecil mungkin.
“Dengan dìadakannya apel ini, saya harap para personil selalu siap sedia. Begitu juga dengan kondisi peralatan yang ada dan selalu dìjaga. Sehingga dalam kondisi baik dan dapat dìgunakan secara maksimal,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten OKU Timur Mgs Habibullah, SIP, MM dalam laporannya menyampaikan kegiatan ini dìdasari Surat Gubernur Sumatra Selatan Nomor: 360/0314/BPBD.SS-III/2023 perihal antisipasi bencana asap akibat karhutbunla.
“Adapun apel ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan personil dan peralatan. Dan juga mengoptimalisasi peran, tugas dan fungsi tanggung jawab. Serta mengajak seluruh komponen masyarakat di Kabupaten OKU Timur,” pungkasnya.
Di akhir kegiatan, dìlanjutkan penandatanganan komitmen Forkopimda plus perusahaan dan masyarakat Kabupaten OKU Timur untuk tidak melakukan pembakaran hutan, kebun dan lahan.