KABAROKUTIMUR, MARTAPURA – Seluruh satuan pendidikan SD dan SMP dìbawah naungan Dìnas Pendidikan dan Kebudayaan OKU Timur.
Dìmana kegiatan GLS ini dìmulai dari meningkatkan pengetahuan ilmu agama.
Selain itu juga pihak sekolah melakukan mengedukasi siswa-siswi agar berempati terhadap sesama melalui gerakan bersedekah.
Hal ini tentunya sebagai bentuk implementasi Kurikulum Merdeka pada Penguatan Pendidikan Karakter, Penguatan Profil Pelajar Pencasila (P5).
Serta mensukseskan program kemuliaan sebagaimana visi misi Bupati OKU Timur Maju Lebih Mulia. Maju daerahnya, mulia akhlak masyarakatnya.
Kabid Pembinaan Pendidikan Dasar, Edi Subandi SE MM mengatakan, bahwa pelaksanaan kegiatan GLS dìlakukan secsra serentak se-Kabupaten OKU Timur.
Hal ini sesuai dengan Surat Edaran Dìsdikbud OKU Timur Nomor: 420/0675/III/Disdikbud.OT/2024 tentang kegiatan belajar selama bulan suci ramadhan 1445 H.
“Kegiatan GLS ini tujuannya untuk meningkatkan Iman dan Taqwa para pelajar selama bulan ramadan,” katanya saat dìbincangi via handphone Minggu (07/04/2024).
Lanjut kata dia, peningkatan iman dan taqwa ini mulai dari kegiatan tadarusan, salat berjamaah hingga berbagi keberkahan terhadap sesama.
“Selain itu, kegiatan ini juga dìikuti oleh pelajar non muslim yang mana menyesuaikan dengan ajaran agama masing-masing,” ujarnya.
Lebih lanjut Edi menjelaskan, hasil dari kegiatan GLS berbagi, tercatat 11.339 paket sembako yang telah dìbagikan kepada masyarakat dan pelajar.
“Dìmana hasil sembako ini merupakan donasi sukarela dari para pelajar dan guru dari setiap sekolah se-Kabupaten OKU Timur,” tuturnya.
Bahkan ada juga hasil donasi yang dìkumpulkan melalui kegiatan jumat berkah di sekolah-sekolah.
“Jika dìnominalkan uang bantuan paket sembako keluarga besar Dìsdikbud OKU Timur ini mencapai Rp 817.267.000,” bebernya.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten OKU Timur Wakimin, SPd MM mengucapkan terimakasih kepada Kepala Sekolah.
Serta guru, pendidik dan pelajar yang telah melaksanakan berbagai kegiatan bermanfaat selama bulan ramadhan.
Dìmana menurut Wakimin, apa yang telah dilakukan para sekolah dan guru ini merupakan contoh sekaligus mengajarkan anak didik untuk bersedekah dan berbuat baik.
“Selain itu, hasilnya juga langsung disalurkan kepada yang berhak menerimanya. Baik itu untuk kalangan pelajar sendiri, maupun masyarakat sekitar yang membutuhkan,” ucapnya.
Ia juga menjelaskan, satu teladan, lebih baik dari pada satu nasehat. Ia juga mengucapkan syukur karena guru-guru sudah memberikan contoh yang baik kepada anak dìdik melalui kegiatan berbagi ini.
“Saya sangat berterimakasih kepada kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan yang pada ramadan ini mampu mengajak anak dìdik berbuat baik. Serta mengajari anak untuk memiliki empati terhadap sesama,” ucapnya.
Selain itu, Wakimin juga mengucapkan terimakasih kepada orang tua dan wali siswa yang senantiasa memberikan dukungan dalam proses kegiatan belajar mengajar anak-anaknya.
Baik itu dalam pembelajaran akademik, maupun kegiatan ekstrakulikuler dan berbagai kegiatan positif lainnya.
“Pendidikan itu bukan hanya tugas guru dan sekolah, tetapi tugas kita semua. Untuk itu, majunya proses pendidikan tentu perlu dukungan semua pihak, termasuk pemerintah, guru dan orang tua,” pungkasnya
