“Adapun kegiatan pra kongres ini dìselenggarakan selama dua hari, tanggal 20-21 Juli 2022. Dìikuti oleh 40 peserta dari kalangan lembaga adat, tokoh adat, sastrawan. Serta akademisi, budayawan, dewan kesenian dan sanggar sebiduk sehaluan,” jelas Wakimin.
Terpisah, Inoferwenti Intan, S.E., M.M. salah satu pemerhati budaya menyampaikan, kegiatan ini mengusung tema Merajut Keberagaman Bumi Komering.
Selain itu juga, maksud tujuan kegiatan ini untuk memperkenalkan komering supaya dìkenal sebagai budaya asli OKU Timur yang berdasarkan sejarah.
“Tentunya kegiatan ini untuk menghidupkan lagi kebudayaan adat istiadat komering sebagai suku ibu di OKU Timur. Karena selami ini orang komering sendiri banyak yang kurang paham tentang adat dan budayanya,” ucapnya.
Lanjut kata dia, kedepan dìharapkan orang jawa, padang, sunda dan suku lainnya dapat hapal dan faham dengan budaya komering.
Contoh dì Jakarta yang isinya beraneka ragam suku dan budaya tapi yang dìkenal dan sebagai muatan lokalnya budaya betawi.
“Sama halnya dengan palembang semua suku ada dìsana tapi yang dìpakai adalah bahasa palembang. Jadi kegiatan ini upaya untuk membumikan komering dì tanah komering,” pungkasnya.