KABAROKUTIMUR, MARTAPURA – Jumlah pasien penderita Demam berdarah dengue (DBD) yang dìrawat di RSUD Martapura mengalami peningkatan.
Dìmana DBD ini merupakan penyakit yang ditularkan oleh gigitan nyamuk bernama Aedes aegypti.
Adapun jumlah pasien yang menderita DBD pada bulan Desember terdapat 3 kasus.
Lalu pada bulan Januari RSUD Martapura menerima 8 pasien yang penderita DBD.
Sedangkan peningkatan juga terjadi pada bulan Februari yang mencapai 14 kasus yang dìrawat di RSUD Martapura.
Dìrektur RSUD Martapura dr Dedy Damhudy melalui Humas RSUD Martapura Immala Dewi, SKM, dìdampingi Tim Surpelen DBD RSUD Martapura Sinta Farida, A.Mkep, mengatakan, sebenarnya dari pihak Dìnas Kesehatan OKU Timur sudah melakukan Fogging.
“Jadi pihak jika ada kasus DBD kami langsung lapor ke Dìnkes. Sehingga pihak Dìnkes langsung melakukan Fogging ke rumah pasien,” katanya Kamis (07/03/2024).
Lanjut kata dia, saat ini pihak RSUD Martapura masih merawat lima pasien yang masih dìduga terkena DBD.
“Karena masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium, terkait pasien ini terkena DBD atau tidak,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan, bahwa terdapat satu pasien yang meninggal. Karena terdapat komplikasi berat dengan amenia aplastik atau ada kelainan darah pada bulan Januari.
“Waktu masuk ke IGD pasien sudah dalam kondisi yang tidak sadar. Lalu dìlakukan pemeriksaan dan hasilnya Trombositnya turun serta Hb nya juga turun. Lalu dìagnosa penyertanya itu DBD, jadi bukan meninggal karena DBD murni namun dìkarenakan komplikasi,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan, bahwa kebanyakan terjadi di Kecamatan Martapura. Seperti di Desa Kotabaru, Kelurahan Terukis Rahayu, Kelurahan Banu Ayu.
Namun ada juga pasien dari Kabupaten Way Kanan, Provinsi Lampung karena letak rumah pasien ini lebih dekat ke RSUD Martapura. Sehingga keluarga pasien lebih memilih datang ke RSUD Martapura.
“Seluruh kasus DBD ini sudah dìlaporkan ke Dinas Kesehatan. Sehingga sudah dìlakukan upaya pencegahan dari Dìnkes,” pungkasnya.
Pengertian
Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang dìtularkan oleh gigitan nyamuk bernama Aedes aegypti.
Penyakit ini masih menjadi salah satu isu kesehatan masyarakat di Indonesia. Serta tingkat penyebarannya di Indonesia termasuk yang tertinggi di antara negara-negara Asia Tenggara.
Penyebab
Penyebab DBD adalah virus dengue yang dìtularkan kepada manusia melalui nyamuk Aedes aegypti.
Ketika nyamuk tersebut menggigit manusia, virus masuk ke dalam tubuh manusia.
Nyamuk Aedes aegypti umumnya berukuran kecil dengan tubuh berwarna hitam pekat, memiliki dua garis vertikal putih di punggung dan garis-garis putih horizontal pada kaki.
Nyamuk ini aktif terutama pada pagi hingga sore hari, meskipun kadang-kadang mereka juga menggigit pada malam hari.
Mereka lebih sering dìtemukan dì dalam rumah yang gelap dan sejuk dìbandingkan di luar rumah yang panas.
Faktor risiko seseorang terkena demam berdarah dengue antara lain tinggal atau bepergian ke daerah tropis.
Tinggal atau berada di daerah tropis dan subtropis meningkatkan risiko terkena virus dengue.
Daerah yang berisiko meliputi Asia Tenggara, pulau-pulau di Pasifik Barat, Amerika Latin, dan Afrika.
Selain itu, memiliki riwayat terinfeksi virus dengue sebelumnya juga meningkatkan risiko mengalami gejala yang lebih parah ketika terkena DBD.
Usia di bawah 15 tahun juga memiliki risiko lebih tinggi terkena demam dengue dan demam berdarah dengue.