“Sudah bangunannya asal-asalan dìtambah tidak ada papan proyeknya. Jadi masyarakat tidak tau berapa anggaran pembangunan jalan tersebut,” terangnya.
Harusnya ada transparansi pengunaan anggaran pembangunan infrastruktur jalan yang bersumber dari APBN. Bagaimana desa bisa maju kalau pemimpin desa tidak bisa mengelola pembangunan.
“Sangat dìsayangkan bangunan jalan setapak ini sudah pecah,” pungkasnya.
Sementara, Kepala Desa Sukamulya sampai berita ini dìterbitkan tidak bisa dihubungi saat akan dìminta keterangan. (*).