KABAROKUTIMUR, MADANG SUKU II – Kegiatan bernuansa historis tinggi dìlakukan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) posko 24 dari Universitas Nurul Huda.
Dìmana para mahasiswa di posko tersebut memilikan gagasan untuk mengenal lebih dekat Desa Riang Bandung Ilir.
Sekaligus melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang berlandaskan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu “Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat”.
Dalam hal ini mahasiswa berusaha bekerja sama dengan perangkat desa. Serta pemangku adat yang ada di Desa Riang Bandung Ilir, Kecamatan Madang Suku II.
Kegiatan ini dìawali dari koordinasi dengan dengan pihak-pihak perangkat desa. Untuk mengulik sejarah pemetaan geografis Desa Riang Bandung Ilir.
Kemudian dìlanjutkan dengan berkordinasi dengan sesepuh desa untuk mengupas sejarah asal usul desa.
Sekretaris Desa Riang Bandung Ilir Hairil Anuwar mengatakan, bahwa Desa Riang Bandung Ilir ini merupakan desa pemekaran dari Desa Riang Bandung pada tahun 2007.
Untuk batas desa sebelah utara berbatasan dengan Desa Talang Giring dan Desa Dadi Mulya. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Jatimulya II dan DesaPandan Jaya.
“Lalu sebelah selatan berbatasan dengan Desa Riang Bandung, sebelah barat berbatasan dengan Desa Suka Negara dan Desa Riang bandung,” katanya, Rabu (21/08/2024).
Lanjut kata dia, Desa Riang Bandung Ilir memiliki jumlah penduduk sebanyak 2.362 jiwa. Lalu dengan jumlah 758 kepala keluarga. Kemudian jumlah balita kurang lebih 260 jiwa, dan remaja 436 jiwa kurang lebih.
“Untuk potensi alam sendiri ada persawahan, perkebunan karet, perikanan, dan produksi batu bata,” ujarnya.
Selanjutnya mahasiswa KKN posko 24 Universitas Nurul Huda melanjutkan penelitiannya dengan Marwani selaku pemangku adat Desa Riang Bandung Ilir untuk mengulik lebih dalam sejarah Desa.
“Desa Riang Bandung Ilir sebenarnya mempunyai arti riang itu senang. Sedangkan bandung atau babandung adalah saling berbalas pantun dan ilir adalah daerah sebelah sungai,” cerita Cik Marwan selaku sesepuh desa.
Desa riang bandung ilir mempunyai banyak budaya dan tradisi yang masih terjaga.
“Desa riang Bandung Ilir ini banyak tradisi dan budayanyo yang masih kito jago mulai dari ningkukan, ngebambangan, nakat, nyapuk tangan. sebenarnyo itu banyak sekali tradisi-tradisi komering,” bebernya.
“Bahkan kito ni jugo mempunyai baju adat (pesakin), rumah ulu, klutup (makanan khas). Kito ni jugo punyo aksara sendiri namanya aksara ulu,” pungkasnya.