Lanjutkan Kejayaan Bidang Pertanian, OKU Timur Prioritaskan Cetak Sawah Baru dan Optimalisasi Lahan Tidur

MENGINJAK usia ke 21 tahun pada 17 Januari 2025, OKU Timur terus komitmen melanjutkan kejayaan di bidang pertanian.

Dìbawah kepemimpinan Bupati Ir H Lanosin MT dan Wakil Bupati OKU Timur HM Adi Nugraha Purna Yudha SH, semakin serius meningkatkan sektor unggulan pertanian ini.

Memang bidang pertanian menjadi salah satu sektor unggulan OKU Timur, dalam meningkatkan perekonomian masyarakat di bumi Sebiduk Sehaluan (julukan OKU Timur-red).

Hal itu bahkan sesuai dengan prioritas Presiden RI Prabowo Subianto, yang menginginkan swasembada pangan.

Bentuk keseriusan di bidang pertanian ini, Bupati OKU Timur Ir H Lanosin MT MM telah memaparkan potensi pertanian, di hadapan Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia Sudaryono BEng MM MBA beberapa waktu lalu.

Saat itu Bupati Enos, sapaan Lanosin, turut mendampi Wamen Sudaryono mengecek kondisi sawah di Kabupaten Ogan Ilir Selasa 03 Desember 2024.

Bupati meminta dukungan Kementerian Pertanian untuk lebih memajukan sektor pertanian di wilayahnya, yang merupakan lumbung pangan peringkat ke 4 nasional.

Bupati memaparkan rencana prioritasnya yaitu mencetak sawah baru, dan mengoptimalkan lahan tidur di sepanjang jalur Komering. Program ini  dilanjutkan pada tahun 2025.

“Kita harapkan program-program dari Kementerian Pertanian dapat mendukung peningkatan produksi pertanian di OKU Timur,” ucap Bupati.

Wakil Menteri Pertanian RI Sudaryono kala itu memberikan respon positif terhadap komitmen Bupati Enos dalam memajukan sektor pertanian.

Kementerian Pertanian siap membantu daerah dalam meningkatkan produksi pertanian, mengingat fokus pusat saat ini adalah memacu produktivitas pangan nasional.

“Dengan dukungan ini, diharapkan Kabupaten OKU Timur dapat terus berkembang sebagai salah satu pusat produksi pertanian unggulan di Indonesia,” katanya.

Kepala Bappeda dan Litbang Kabupaten OKU Timur Maryus Markus Firdaus mengatakan secara data OKU Timur memiliki lahan sawah seluas 59.522 hektar, yang terdiri dari sawah irigasi teknis seluas 35.148 hektar, sawah tadah hujan 16.925 hektar, dan sawah rawa lebah lebak 7.449 hektar.

“Di Tahun 2023 lalu, luas tanam mencapai 112.315 Ha dengan luas panen 108.700 Ha, provitas 6,72 ton GKG per hektar, dan produksi padi sebanyak 716.876 ton GKG (gabah kering giling),” katanya.

Dia mengatakan arah kebijakan pembangunan bidang pertanian di Kabupaten OKU Timur yang sedang dijalankan menuju produksi 1 juta ton gabah kering panen dengan luas tanam 150.000 Ha.

Caranya adalah melalui program intensifikasi atau pengoptimalan hasil produksi dari lahan pertanian yang sudah ada, dan ekstensifikasi perluasan lahan baru.

Salah satu program optimalisasi lahan (oplah) saat ini sedang dilaksanakan untuk menambah luasan sawah.

“Untuk program oplah yang dilaksanakan saat ini menyasar 5.000 hektar lahan sawah yang kondisi eksistingnya baru menghasilkan panen 1 kali dalam 1 tahun, diberikan perlakuan sehingga diharapkan yang tadinya 1 kali panen dalam satu tahun bisa lebih produktif menjadi 2 sampai 3 kali panen dalam 1 tahun,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten OKU Timur Junadi mengatakan luas panen padi pada 2022 mencapai sekitar 513,38 ribu hektar, mengalami kenaikan sebanyak 17,14 ribu hektar atau 3,45 persen dibandingkan luas panen padi di 2021 yang sebesar 496,24 ribu hektare.

Produksi padi pada 2022 yaitu sebesar 2.775,07 ribu ton GKG, mengalami kenaikan sebanyak 222,63 ribu ton atau 8,72 persen dibandingkan produksi padi di 2021 yang sebesar 2.552,44 ribu ton GKG.

Produksi beras pada 2022 untuk konsumsi pangan penduduk mencapai 1.593,60 ribu ton, mengalami kenaikan sebanyak 127,84 ribu ton atau 8,72 persen dibandingkan produksi beras di 2021 yang sebesar 1.465,75 ribu ton.

Sementara, ditahun 2023 luas lahan mencapai 112.315 HA, kemudian luas panen mencapai 108.700 HA, provitas 6,72 Ton GKG/HA kembali mengalami peningkatan. Kemudian produksi 716.876 Ton GKP, untuk hasil produksi 828,758 Ton GKP.

Di tahun 2023 jumlah penduduk mencapai 684.560 jiwa. Untuk produksi beras 453.066 ton. Rata-rata konsumsi/kapita/tahun 93 kg. Untuk total konsumsi 63.664 ton. Kemudian surplus 389.402 ton.

“Tahun 2024 ini kita punya hasil panen 1 ton gabah kering panen (GKP),” katanya.

Selama ini, untuk mencapai target hasil panen padi  1 ton itu, pemerintah Kabupaten OKU Timur melakukan peningkatan hasil propitas sawah yang sudah ada di OKU Timur. Kedua dengan cara memperluas areal sawah baru.

Dengan cara berkoordinasi dengan pusat atau Kementerian Pertanian, dan provinsi untuk mendapat program penambahan area tanam.

Salah satu program pusat lainnya, yang bekerja sama dengan BNPB adalah pembangunan tata kelola air atau pembangunan sodetan, terutama di wilayah pesisir Komering. Dan juga program optimalisasi lahan (Oplah) yang bekerjasa dengan TNI.

Hasil koneksi dengan dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). BNPB membantu membangun sodetan atau saluran air di wilayah Kecamatan Madang I, Kecamatan Madang II, Semendaway Barat dan juah Kecamatan Cempaka serta di Madang Suku III.  Wilayah tersebut adalah lahan rawa di pesisir Sungai Komering.

Dengan adanya sodetan atau saluran baru wilayah tersebut maka sangat berpontensi menambah lahan pertanian baru dan optimalisasi lahan yang ada.

Jadi sodetan ini fungsinya membuat daerah rawa tidak begitu banjir dan juga tidak membuat terlalu kering. (adv)