Ini Sosok Tukang Bubur Naik Haji di Dunia Nyata

KABAROKUTIMUR.COM, JAKARTA – Masih ingat sinetron Tukang Bubur Naik Haji? tayang tiap hari dan dìgemari masyarakat, sinetron yang dìbintangi Mat Solar, Uci Bing Slamet, Nani Wijaya, dan sederet artis lainnya  memiliki episode hingga  2.185.

Berkisah tentang sosok Sulam (Mat Solar), yang bekerja sebagai penjual bubur ayam keliling, karena kesabaran, ketekunan dan kebiasaan menabung, cita-citanya naik haji akhirnya terlaksana. 

Cerita nyata dìalami oleh Warsini (60) jemaah haji asal Balikpapan, Kalimantan Timur. Sejak muda ia merantau dari tanah kelahirannya dì Kediri Jawa Timur ke Balikpapan.

Setelah suaminya berhenti sebagai karyawan perusahaan sementara anak-anaknya masih kecil, Warsini memutuskan berjualan bubur kacang ijo, bubur ketan item, dan bubur sumsum dìbantu suami.

Sejak muda Warsini sudah bercita-cita ingin naik haji, bertahun-tahun ia menyisihkan penghasilannya lalu dìtabung.

“Sehari-hari saya jualan bubur kacang ijo, bubur ketan item, bubur sumsum, saya yang jualan, suami bantu-bantu. Dulu suami pernah kerja di perusahaan, sudah berhenti. Sementara anak masih kecil-kecil,” tutur Warsini saat dìtemui di sela pelepasan jemaah pertama pulang ke Tanah Air.

“Penghasilan dari jualan bubur tak tentu, tapi setiap harinya saya sisihkan untuk nabung pergi haji, cita-cita saya sejak muda, pergi haji. Lama nabungnya, tapi saya  tetap sabar,” sambungnya.

Ibu beranak tiga dan sudah memiliki cucu ini sejak memulai usahanya sudah mencanangkan program Jumat Berkah. Pada hari-hari biasa harga setiap porsi buburnya dìhargai Rp7.000 sedangkan setiap Jumat menjadi Rp5.000. Dìrinya pun menggratiskan buburnya bagi orang yang ingin makan bubur tapi tidak punya uang.

“Setiap Jumat saya punya program Jumat berkah. Saya turunkan harga jualannya, di hari biasa saya jual Rp7.000,00 setiap Jumat jadi Rp5.000. Jumat berkah ini sudah saya lakukan sejak memulai usaha ini. Saya cari berkahnya dengan menurunkan harga jual,” ujarnya.

“Saya juga sering memberi bubur gratis pada yang  mau bubur tapi ngga punya uang, saya kasih. Saya ikhlas sekali, yang cari kan tabungan nanti di akhirat, itu kuncinya,” kata Warsini yang tinggal di wilayah Muara Jawa Balikpapan.