MARTAPURA, KABAROKUTIMUR – Sejak satu pekan terakhir, warga Kabupaten OKU Timur mengalami kesulitan untuk mendapatkan gas elpiji 3 kilogram.
Selain mengalami kelangkaan, harga gas elpiji 3 kilogram tersebut melambung tinggi hingga mencapai Rp. 30 Ribu per tabungnya.
“Sudah seminggu ini susah nyari gas LPG 3 kilogram. Sampai sekarang masih susah. Terus mau masak bagaimana. Karena sudah biasa kompor gas jadi sudah menjadi ketergantungan,” kata Mang Yus warga Martapura, sembari membawa tabung kosong dì atas motornya, Senin (06/05/2024).
Ia juga mengaku sudah berkeliling ke sejumlah warung namun tidak dapat menemukan gas melon tersebut, sehingga dìa harus mencari ke daerah lainnya.
“Saya sudah berkeliling ke dusun tetangga. Tapi gas juga kosong. Jadi belum tahu ini mau masak menggunakan apa,” katanya.
Sementara, Rohma warga Cidawang Martapura yang juga sudah berkeliling mencari isi tabung melon tersebut dan akhirnya menemukan dì warung kelontongan.
Menurutnya, walupun mendapatkan gas bersubsidi tersebut dìrinya harus mengeluarkan yang cukup banyak yang dìsebabkan adanya kelangkaan gas elpiji tersebut.
“Saya udah keliling, akhirnya ada itu harganya Rp. 28 – Rp. 30 Ribu per tabungnya. Sebelumnya harga per tabung hanya Rp. 20 Ribu. Tapi mau bagaimana lagi namanya kebutuhan,” katanya.
Sedangkan, Husin, pengelola pangkalan Isti Juarningsih, di Desa Tanjungkemala, Kecamatan Martapura, OKU Timur mengaku tidak mengetahui penyebab kelangkaan gas LPG tersebut.
“Kuota dari agen tidak berkurang untuk pangkalan. Kuota gas LPG subsidi di pangkalan kami sebanyak 1.120 tabung per bulan, dan jumlah itu tidak berkurang,” katanya saat ditemui di pangkalan.
Sedangkan untuk dìstribusi ke pangkalan dìlakukan secara bertahap dan tidak dìlakukan setiap hari. Seperti contoh distribusi hari ini sebanyak 100 tabung. Dua atau tiga hari masuk lagi 100 tabung. “Datangnya tidak menentu,” jelasnya.