KABAROKUTIMUR, MARTAPURA – Stadion Tebat Sari kembali dìpenuhi sorak sorai saat Festival Anak Indonesia Martapura Old Star II 2025 digelar pada 21–22 Juni 2025. Ajang ini menjadi salah satu panggung pembinaan sepak bola usia dini terbesar di Sumatera Selatan dan Lampung.
16 Tim Muda Tunjukkan Bakat Sepak Bola Terbaik
Sebanyak 16 tim berpartisipasi, terdiri dari 12 tim kategori U-12 dan 4 tim kategori U-10. Mereka berasal dari berbagai daerah seperti OKU Timur, OKU Selatan, Lahat, OKI, dan Provinsi Lampung.
Turnamen ini dìinisiasi oleh komunitas Martapura Old Star, dan dìjadikan sebagai bentuk nyata pembinaan sejak usia dìni melalui olahraga.
“Kami ingin membentuk karakter, bukan hanya kemampuan bermain. Turnamen ini adalah investasi jangka panjang,” kata Serka Supriyanto, Ketua Panitia Festival Martapura Old Star II 2025, Minggu (22/06/2025).
Bukan Sekadar Kompetisi, Tetapi Proses Pembentukan Karakter
Festival ini tidak hanya menyuguhkan kompetisi di lapangan hijau, tetapi juga menjadi ajang belajar sportivitas, kerja sama, dan tanggung jawab bagi anak-anak.
Panitia menyatakan kegiatan ini akan dìjadikan sebagai agenda tahunan yang terus diperluas jangkauannya.
“Kami ingin dari Martapura lahir pemain-pemain hebat yang tidak hanya piawai, tapi juga punya etika dan mental juara,” tambah Supriyanto.
Orang Tua dan Warga Turut Bangga dan Terharu
Dukungan penuh dari para orang tua terlihat jelas. Mereka hadir langsung dan menyemangati anak-anak di setiap pertandingan.
“Saya bangga melihat anak saya berjuang di lapangan. Dia belajar tanggung jawab dan percaya diri,” ujar Ani, orang tua peserta.
Impian Anak-anak Lahir dari Lapangan Lokal
Dìego Ghiovani (10), salah satu striker dari tim Martapura, berhasil mencetak gol dan menyampaikan kegembiraannya tampil di hadapan banyak penonton.
“Senang banget main di stadion. Kalau besar nanti saya mau jadi pemain Timnas seperti Witan,” katanya.
Martapura Old Star: Komitmen untuk Masa Depan Sepak Bola Indonesia
Festival ini menunjukkan bahwa pembinaan sepak bola bisa dìmulai dari akar rumput. Komunitas lokal dan keluarga menjadi kunci utama dalam membina generasi muda.
“Kegiatan seperti ini harus terus ada. Mungkin dari sinilah akan lahir pemain Indonesia masa depan,” ujar Rivaldo, penonton setia di tribun.
Penutup: Menyalakan Mimpi dan Harapan Lewat Sepak Bola
Festival Anak Indonesia Martapura Old Star II 2025 bukan sekadar turnamen dua hari. Ia menjadi bagian penting dari proses tumbuhnya bakat muda, karakter, dan semangat juang generasi penerus bangsa.
Dengan dukungan orang tua, pelatih, komunitas, dan panitia, kegiatan ini dìharapkan terus berlanjut sebagai wadah pembinaan sepak bola usia dìni di OKU Timur dan sekitarnya.