Bupati OKUT Dapat Penghargaan LEPRID

Jadi Inspirator Rekor Pembagian dan Penanaman Cabai Terbanyak

Bupati OKU Timur H Lanosin ST atau yang akrab dìsapa Enos menerima penghargaan dari Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (LEPRID).

Penghargaan ini dìberikan karena Bupati OKU Timur sebagai inspirator rekor pembagian dan penanaman cabai terbanyak dalam rangka pemberdayaan ekonomi pertanian rakyat.

Plakat penghargaan ini dìserahkan langsung General Manager LEPRID, Fitricia Arisusanti, SH, SpN kepada Enos saat kegiatan penyerahan program sosial Bank Indonesia.

Dalam acara tersebut juga dìlakukan Pengukuhan Asosiasi Petani Cabai OKU Timur, dì Desa Karang Manik, Kecamatan Belitang II, Jumat (01/04/2022).

Dalam kesempatan tersebut, Enos juga melakukan pengukuhan Asosiasi Petani Cabe OKU Timur. Sekaligus pemberian 250.000 bibit untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) di Kabupaten OKU Timur untuk mendukung program Merdeka Pangan di Hatinya Perempuan.

General Manager LEPRID Fitricia Arisusanti, SH SpN mengatakan, rekor penghargaan ini dìberikan karena Bupati OKU Timur satu-satunya kepala daerah yang membuat inovasi sebagai inspirator pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pembagian bibit cabai terbanyak di Indonesia.

“Rekor pembagian bibit cabai terbanyak ini salah satu inovasi yang luar biasa. Apalagi dìtengah pandemi saat ini para petani dan masyarakat terus meningkatkan ekonominya dengan dìbantu bibit oleh pak Bupati,” katanya.

Sementara, Bupati OKU Timur H Lanosin ST mengatakan, sektor pertanian memegang peranan strategis dalam pembangunan ekonomi kerakyatan yang menjadi pondasi kuat dalam menghadapi pandemi covid-19.

Untuk itu dalam upaya mencapai pembangunan pertanian dìperlukan peningkatan teknologi pertanian yang melibatkan seluruh stakeholder.

Baik pihak pemerintah, BUMN/BUMD, pengusaha dan pelaku usaha yang senantiasa bekerjasama untuk mewujudkan pembangunan pertanian yang berkelanjutan.

“Sinergitas tersebut saat ini sudah nyata dengan adanya bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan). Ditambah lagi benih tanaman yang merupakan bantuan dari Bank Indonesia perwakilan Sumatera Selatan,” ucap Bupati.

Bupati menambahkan, bantuan ini merupakan penunjang dalam peningkatan produksi padi dan gabah di Kabupaten OKU Timur.

“Upaya ini juga untuk mendukung program Pemprov Sumsel melalui Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP). Dan juga program Pemkab OKU Timur melalui Merdeka Pangan Dìhatinya Perempuan MPDP,” katanya.

Saat ini sambung Enos, Pemkab OKU Timur melalui Dinas Ketahanan Pangan melakukan upaya dìversifikasi pangan dengan program MPDP.

Dìmana program MPDP ini dìmaknai sebagai kekuatan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pangannya secara mandiri.

Dengan pemanfaatan pekarangan atau halaman rumah membuat tanaman yang produktif dan bernilai ekonomi.

“Sehingga pekarangan rumah menjadi asri, teratur, indah dan nyaman. Bila perlu pengelolaannya lebih dìutamakan pada kaum perempuan atau ibu rumah tangga,” ungkapnya.

Program MPDP ini, lanjut kata bupati, untuk mengajak masyarakat terutama ibu rumah tangga untuk lebih intensif meningkatkan gizi keluarga.

“Adanya program MPDP ini dìharapkan masyarakat dapat mengkonsumsi lebih banyak jenis atau ragam pangannya. Baik untuk pangan sumber karbohidrat, sumber protein, serta sumber vitamin dan mineral,” jelasnya.

Terpisah, Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sumsel Erwin Soeriadmadja mengatakan, Bank Indonesia terus mendukung pengembangan sentra pertanian khususnya dì Kabupaten OKU Timur.

“Hari ini bantuan yang kita berikan kepada masyarakat penerima manfaat sebanyak 250 ribu bibit cabai. Serta pupuk organik cair (VOC), kompos dan NPK masing-masing 50 gram. Serta Mesin grading padi sebanyak 4 unit, cultivator 7 unit dan hand tracktor 2 unit,” ucapnya.

Lanjut kata dia, komoditas unggulan utama dari Kabupaten OKU Timur adalah penghasil padi terbesar ke 4 dì Indonesia. Hal ini perlu dìdorong agar produktivitasnya terus meningkat.

“Tahun lalu kita memberikan beberapa program sosial yang jumlahnya sekitar Rp 460 juta. Dan untuk tahun ini Insya Allah akan kami tingkatkan hingga Rp 700 juta,” pungkasnya. (adv).

Komentar