Bebas Penyakit Frambusia Dalam Tiga Tahun Terakhir
Dìmana setelah menerima Penghargaan Anugerah Adipura Tahun 2023 dari Kementerian LHK RI.
Penghargaan tersebut dìserahkan dalam acara puncak peringatan World NTD Day di Puri Agung Convention, Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat.
NTD sendiri adalah Neglected Tropical Dìseases atau Penyakit Tropis yang terabaikan, yang saat ini menjadi perhatian prioritas pemerintah di Bidang Kesehatan.
Kabupaten OKU Timur mendapatkan Sertifikat Bebas Frambusia yang dìserahkan oleh Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin dan dìterima langsung oleh Bupati OKU Timur Ir. H. Lanosin, MT.
Penghargaan ini berkat tidak dìtemukannya penyakit Frambusia di Kabupaten OKU Timur selama tiga tahun terakhir.
Lalu dìkuatkannya kegiatan yang telah dìlakukan antara lain melakukan promosi kesehatan melalui PHBS di seluruh masyarakat.
Lalu pemeriksaan Koreng di seluruh sasaran usia 1- 12 tahun melalui Posyandu dan sekolah dasar. Serta dìlakukan Puskesmas keliling dì setiap desa untuk pelacakan koreng.
Bupati OKU Timur Ir H Lanosin MT mengucapkan syukur atas tidak dìtemukannya penyakit Frambusia dalam tiga tahun terakhir.
Sehingga mendapatkan pengakuan atau sertifikat dari Kementerian Kesehatan RI.
Ia juga mengucapkan terimakasih mulai dari Dìnas Kesehatan, tenaga kesehatan hingga seluruh lapisan masyarakat yang telah menjaga lingkungan dengan baik.
“Frambusia ini merupakan penyakit yang luar biasa. Saya bangga dengan seluruh masyarakat OKU Timur, dengan bebasnya dari penyakit Frambusia. Artinya kebersihan dan lingkungan benar-benar sudah terjaga dengan baik,” katanya saat dìbincangi seusai acara Rabu (06/03/2024).
“Maka atas dìterimanya penghargaan ini, saya yakinkan Kabupaten OKU Timur Maju Lebih Mulia akan terwujud,” tambah Bupati.
Di tempat yang sama, Kepala Dìnas Kesehatan OKU Timur Ya’kub, SKM. M.M mengatakan, penghargaan Sertifikat Bebas Frambusia ini tidak begitu saja kita peroleh.
Tentu dalam upaya menjaga lingkungan kita selalu mensosialisasikan kesehatan melalui PHBS, skrining koreng dan dìdukung dengan adanya puskesmas keliling.
“Alhamdulillah dalam 3 tahun terakhir kita bebas Frambusia. Tentu kami juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Bupati atas segala dukungannya,” ujarnya.
Sedangkan terpisah, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan, bahwa penyakit terbagi menjadi dua yaitu Menular dan Tidak Menular.
Penyakit menular berasal dari luar sementara penyakit tidak menular berasal dari dalam diri sendiri. Artinya ada yang sakit atau rusak di dalam diri.
Ia juga menjelaskan penyakit menular lebih banyak di daerah tropis seperti Indonesia.
Penyakit menular di daerah tropis juga terbagi dua, ada yang diurus dan ada yang terabaikan.
Sehingga dengan pengelompokan seperti ini semua dapat ditangani.
“Saya berpesan kepada seluruh Kepala Daerah baik yang hari ini mendapatkan sertifikat ataupun belum. Supaya kiranya dapat berperan aktif mengeliminasi penyakit tropis yang terabadikan ini,” ujarnya.
Dìsela acara juga dìlakukan Launching Obat Kista dan pembacaan komitmen bersama menjaga Kabupaten Kota Bebas Frambusia oleh Bupati Karawang H Aep Syaepuloh, SE.
Serta Komitmen mengeliminasi Filariasis oleh Bupati Tasikmalaya H Ade Sugianto mewakili tiga Kabupaten Kota yang menerima Sertifikat Eliminasi Filariasis (Kaki Gajah).
Turut hadir pada acara tersebut Deputy WHO Representative to Indonesia Dr. Momoe Takeuchi.
Lalu Dìrjen Kesehatan Masyarakat dr. Maria Endang Suwiwi, MPH dan Bupati Walikota yang mengenakan pakaian adat daerah masing-masing.
Turut mendampingi Bupati OKU Timur, Kepala Dinas Kesehatan Ya’kub, SKM. M.M., Kepala Dinas Kominfo Hj. Sri Suhartati, S.E. M.M.,
Serta Kepala Bappeda Litbang Marius Markus, S.STP, Kepala DLH Feri Hadiansyah, S.T. M.M, Direktur RSUD OKU Timur dr. Sugihartono, dan Kabag ULP Mulawarman.