1 Maret Diperingati Sebagai Hari Palang Merah Remaja, Berikut Ini Peran dan Fungsinya

KABAROKUTIMUR, MARTAPURA – Palang Merah Remaja atau dìsingkat PMR adalah bagian dari Palang Merah Indonesia (PMI) dengan anggota remaja.

Organisasi ini menjadi wadah pembinaan untuk membangun dan mengembangkan karakter anggota remaja agar siap menjadi relawan PMI.

Tepat tanggal 1 Maret 1950 Palang Merah Remaja didirikan di Indonesia. Pendiri Palang Merah Remaja Indonesia adalah Siti Dasimah dan Paramita Abdurrahman.

Jadi setiap 1 Maret kemudian diperingati sebagai Hari Palang Merah Remaja Indonesia.

Organisasi PMR pun terus berkembang seiring berjalannya waktu. Hampir setiap sekolah di Indonesia, terutama SMP, SMA, dan sederajat yang memiliki ekstrakurikuler ini untuk mengajarkan nilai-nilai Palang Merah kepada para remaja.

Disamping mengamalkan Prinsip-Prinsip Dasar Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah organisasi ini memiliki pedoman yang disebut Tri Bakti PMR, di antaranya: Meningkatkan keterampilan hidup sehat, Berkarya dan berbakti di masyarakat, Mempererat persahabatan nasional dan internasional.

Di Indonesia, terdapat tiga tingkatan PMR, yaitu: PMR Mula (setingkat Sekolah Dasar), PMR Madya (setingkat Sekolah Menengah Pertama), PMR Wira (setingkat Sekolah Menengah Atas).

Kepala Markas Palang Merah Indonesia Kabupaten OKU Timur Yuliardi, Amd mengatakan, anggota PMR merupakan salah satu kekuatan PMI untuk terjun ke lapangan.

Tamtunya dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan kemanusiaan di bidang kesehatan dan siaga bencana.

“Serta mempromosikan prinsip-prinsip dasar gerakan palang merah dan bulan sabit merah internasional. Dan juga untuk mengembangkan kapasitas organisasi PMI,” katanya saat dibincangi Jumat (01/03/2024).

Lebih lanjut ia menjelaskan, PMR merupakan suatu organisasi binaan Palang Merah Indonesia (PMI) yang berpusat di sekolah-sekolah. Maupun kelompok-kelompok masyarakat seperti sanggar, kelompok belajar.

“Tujuan pembinaan PMR ini untuk membangun dan mengembangkan karakter Kepalangmerahan agar siap menjadi relawan PMI di masa depan,” jelasnya.

Ia juga menyampaikan, keterlibatan anggota remaja PMI atau anggota PMR dalam kegiatan Tri Bakti PMR disesuaikan dengan kompetensi dan ketertarikan masing-masing.

“Serta kebutuhan PMI dan remaja. Dalam merancang dan melaksanakan kegiatan, anggota PMR memerankan fungsi yang berbeda-beda,” ujarnya.

Lanjut kata dia, PMR memiliki peran dan fungsi masing-masing untuk PMR Mula berfungsi sebagai peer leadership, yaitu dapat menjadi contoh agau model ketrampilan hidup sehat bagi teman sebaya.

Kemudian PMR Madya berfungsi sebagai peer support, yaitu memberikan dukungan, bantuan. Serta semangat kepada teman sebaya agar meningkatkan keterampilan hidup sehat.

“Selanjutnya peran dan fungsi PMR Wira berfungsi sebagai peer educator, yaitu pendidik sebaya dalam keterampilan hidup sehat,” pungkasnya.